Kekentalan oli merupakan salah satu hal yang membedakan antara oli satu dengan yang lainnya. Biasanya kekentalan oli dapat dilihat dari kode yang terdapat pada kemasan oli. Mengetahui informasi kekentalan oli sangat penting bagi Anda, agar tidak keliru saat memilih oli untuk digunakan pada kendaraan kesayangan Anda.
Seperti yang diketahui oli merupakan salah satu komponen yang memiliki peran penting untuk menjaga kinerja mesin kendaraan agar tetap baik. Oli berfungsi untuk melumasi seluruh komponen yang bergerak seperti kruk as, piston dan stang piston. Oleh sebab itu, sangat penting memilih oli yang tepat untuk jenis kendaraan Anda dengan cara memperhatikan kekentalan oli.
Selain itu, penting juga untuk memilih bengkel terpercaya yang Anda booking lewat platform otoklix.com, agar memastikan oli yang Anda pilih sudah sesuai kekentalannya.
Arti Kekentalan Oli
Kekentalan oli dapat diukur saat mengalir di dalam mesin kendaraan. Kekentalan oli rendah atau encer berfungsi untuk melindungi bagian mesin kendaraan saat suhu dingin. Sedangkan kekentalan oli yang lebih kental sangat baik untuk mempertahankan kekuatan pelumas serta melindungi mesin kendaraan saat suhu tinggi.
Indikator Kekentalan Oli
Terdapat dua indikator untuk mengklasifikasikan kekentalan oli mesin kendaraan. Dua indikator kekentalan oli tersebut sering digunakan dalam industri pelumas diantaranya kekentalan tunggal atau monograde dan kekentalan multigrade. Lalu, apa perbedaan diantara keduanya?
1. Kekentalan Tunggal atau Monograde
Bagi Anda yang pernah melakukan pergantian oli, atau mungkin sekilas melihat kemasan oli maka terkadang ada beberapa jenis kode seperti kode SAE 40. Kode tersebut memiliki arti bahwa oli memiliki kekentalan tunggal.
Umumnya, oli dengan kekentalan tunggal memiliki perubahan atau viskositas yang kecil terhadap perubahan suhu mesin kendaraan.
2. Kekentalan Multigrade
Dibandingkan dengan oli monograde, oli dengan kekentalan multigrade dikenal lebih fleksibel dalam menyesuaikan suhu mesin mobil. Oli multigrade diklaim lebih mampu menjaga kinerja mesin kendaraan saat mengalami perubahan suhu. Cara kerjanya yaitu dengan mempertahankan kekentalan saat mesin kendaraan bekerja, sehingga mampu melindungi seluruh bagian mesin.
Cara membawa kode SAE yaitu angka di depan W memiliki arti tingkat kekentalan oli pada suhu dingin, sedangkan angka di belakang W memiliki arti tingkat kekentalan oli saat mesin kendaraan telah bekerja atau sudah panas. Semakin besar angka di depan W maka kondisi oli semakin kental.
Contohnya oli 5W – 30 yang diklaim mampu mengalir pada kondisi atau suhu dingin. oli tersebut telah diuji pada minum 30 derajat celcius, oleh sebab itu oli 5W – 30 sangat cocok digunakan pada kendaraan di wilayah dingin.
Mengenal Kode Kekentalan Oli
Setelah mengetahui indikator kekentalan oli yaitu monograde dan multigrade. Anda juga harus mengetahui tentang kode kekentalan oli sesuai dengan standarisasinya. Secara umum, terdapat tiga kode kekentalan oli yaitu SAE, API, dan JASO. Apa makna dan beda dari ketiga kode tersebut? Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Kode SAE
Society of Automotive Engineer atau yang sering disingkat SAE merupakan kode yang tertera pada kemasan oli. SAE ini juga sebuah organisasi internasional yang berada di AS untuk mengatur standarisasi dalam berbagai bidang seperti bidang desain teknik dan manufaktur.
Jika Anda pernah melihat kemasan oli lalu terdapat kode SAE 10W – 40, SAE 20W-40, SAE 10W – 30 maka kekentalan oli mengacu pada organisasi yang telah dijelaskan sebelumnya. Huruf W pada kode tersebut artinya Winter. Sebab, pada dasarnya formulasi oli disesuaikan dengan musim panas dan musim dingin.
Hal tersebut bertujuan agar oli tidak mengental saat kondisi mesin kendaraan dingin atau panas , sehingga bisa tetap efektif untuk melumasi bagian komponen mesin kendaraan.
2. Kode API
American Petroleum Institute atau yang sering disingkat API hampir sama dengan SAE yaitu sama – sama berbasis Amerika. Ada dua huruf tambahan dibelakang API seperti “API SN”, atau “API CH”. Arti dari kode S dibelakang API yaitu untuk kendaraan yang menggunakan bahan bakar bensin atau gasoline, sementara C untuk kendaraan diesel.
Sedangkan huruf dibelakang S dan C memiliki arti jenis kebaruan oli. Semakin jauh kode alfabet dibelakang S dan C maka oli semakin baru misalkan API SN dan API SG maka API SN lebih baik dibandingkan dengan API SG.
3. Kode Jaso
Jika kedua kode sebelumnya berasal dari Amerika, maka JASO adalah kode yang berasal dari Jepang. JASO merupakan singkatan dari Japanese Automotive Standart Association, yaitu sebuah lembaga di Jepang yang bertugas untuk melakukan pengecekan kualitas oli. Namun, oli dengan kode JASO hanya digunakan khusus motor saja.
Umumnya, terdapat dua huruf dibelakang JASO seperti MA atau MB. Kode MA adalah kode oli yang cocok untuk motor kopling basah seperti jenis motor sport atau bebek. Sedangkan kode MB lebih cocok untuk digunakan pada motor matic atau skutik.
Itulah sekilas pembahasan tentang kekentalan oli yang bisa Anda ketahui. Namun, jika Anda masih ragu dalam memilih oli sesuai dengan kekentalannya, maka Anda bisa datang ke bengkel servis oli mobil terdekat agar bisa dibantu oleh montir atau mekanik di bengkel tersebut.