Jual bibit tanaman buah di desa menjadi salah satu peluang usaha yang bisa Anda coba. Saat ini, membuka usaha menjadi solusi alternatif dalam mencari penghasilan tambahan. Terlebih jika Anda tinggal di desa. Hal ini dikarenakan lapangan pekerjaan di desa masih sulit dan belum merata.
Itulah kenapa banyak yang melakukan cocok tanam jika berada di desa. Karena melalui bercocok tanam, penduduk bisa menjadikan hasil tanamannya sebagai menu makanan. Tentunya akan lebih hemat dan mendapatkan keuntungan lain, yakni bisa dijual. Namun, untuk membuka peluang usaha, ada banyak yang harus diperhatikan.
Poin Penting Saat Ingin Jual Bibit Tanaman Buah di Desa
Salah satu potensi yang bisa Anda coba dan belum banyak dilakukan adalah menjual bibit tanaman buah di desa. Dibandingkan buah, masyarakat lebih banyak menanam sayur-sayuran. Alhasil, peluang usaha ini akan semakin besar untuk dilakukan. Akan tetapi, ada beberapa poin penting dan menjadi pertimbangan sebelum Anda membuka peluang usaha tersebut.
1. Minat dalam Berkebun
Salah satu poin yang sangat penting sebelum Anda memulai usaha adalah menggali minat dalam bidang perkebunan dan bercocok tanam. Apabila Anda sama sekali tidak memiliki minat terhadap hal tersebut, tentunya akan lebih susah untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Hal ini karena Anda cenderung tidak peduli sehingga mengakibatkan banyak kerugian. Berbeda jika Anda menggali minat dan potensi dalam bidang tersebut. Anda bisa belajar bagaimana cara berkebun dengan benar, kapan waktu untuk memberi pupuk, kapan untuk memanen, dan sebagainya.
2. Menentukan Jenis Buah
Bagi Anda yang ingin membuka peluang usaha jual bibit tanaman buah di desa, maka pastikan untuk memilih jenis buah terlebih dahulu. Jenis buah yang Anda pilih bisa disesuaikan dari berbagai faktor. Mulai dari tanah yang cocok, harga untuk membeli dan merawat buah, sampai potensi laku atau tidaknya di pasaran.
Dengan menentukan jenis buah apa saja yang ingin Anda tanam, menjual bibit tanaman buah akan terasa lebih mudah untuk Anda. Karena Anda bisa mempelajarinya terlebih dahulu. Jangan sampai memilih buah yang Anda sukai tapi berpotensi membuat Anda rugi lantaran sulit untuk menanamnya.
3. Lahan untuk Menyemai Tanaman Buah
Jika Anda sudah menentukan jenis buah apa saja yang ingin ditanam, maka Anda membutuhkan lahan untuk menyemai. Anda bisa melakukannya sendiri atau melakukan kerja sama dengan petani bibit tanaman. Apabila Anda ingin melakukan secara sendiri, pastikan lahan yang Anda punya sangat luas dan memiliki tanah yang subur.
Hal ini dikarenakan tidak semua lahan memiliki kandungan unsur yang sama. Bisa saja di lahan A kandungannya subur sehingga bisa untuk menyemai apa saja. Sementara pada lahan B kandungannya kurang, alhasil tanaman buah tidak sepenuhnya maksimal. Oleh karena itu, lahan masuk sebagai poin yang sangat penting.
4. Analisa Bisnis Bibit yang Bisa Dijual
Anda harus tahu bibit kapan waktu yang tepat untuk bisa menjual bibit buah tersebut. Biasanya, waktu yang tepat adalah bibit tanaman yang sudah berusia 3 minggu. Bibit dalam usia tersebut sangat dinikmati oleh masyarakat, terutama oleh para petani. Ada yang membeli untuk skala besar dan ada juga yang membeli untuk ditanam di pekarangan. Anda bisa melakukan analisa bisnis terkait hal tersebut.
5. Tarif yang Ditentukan untuk Harga Jual
Harga jual bibit tanaman buah di desa menjadi poin penting saat melakukan analisa bisnis dalam membuka peluang usaha. Cara menghitungnya pun mudah. Sebagai contoh, jika Anda memberi tarif harga untuk jenis buah dengan harga Rp 100 per pohon, kemudian ada yang membeli sebanyak 20.000 bibit, keuntungannya adalah Rp 2.000.000.
Keuntungan tersebut tentunya masih tergolong laba kotor. Semakin besar tarif yang Anda berikan untuk setiap jenis tanaman buah yang berbeda, maka semakin besar labanya. Selain itu, Anda juga bisa mengambil keuntungan lainnya, yakni dengan menjual beragam jenis pupuk. Dijamin keuntungan akan semakin berlipat.
Itulah poin penting yang harus Anda perhatikan saat ingin membuka peluang usaha jual bibit tanaman buah di desa. Sebelum membuka, pastikan Anda sudah melakukan perhitungan dan analisa bisnis. Mulai dari biaya yang dibutuhkan, risiko yang dihadapi, sampai waktu yang harus dihabiskan.